Assalamu Alaikum,  lulluare...!   |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kerajaan Balanipa

Written By ian on Kamis, 22 Desember 2011 | 22.52

Balanipa adalah sebuah daerah di Provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Desa Balanipa, Kecamatan Balanipa dalam daerah Kab. Polewali Mandar.

Pengertian Balanipa
Terlebih dahulu kita harus ketahui dulu arti Balanipa secara harfiah, Balanipa bersala dari dua kata bahasa mandar yaitu , “Bala” yang berarti kandang dan “Nipa” yang berarti ‘nipa’ (suatu jenis bahan dasar membuat wadah). Bala adalah kandang/tempat yang berfungsi sebagai arena untuk mengadili dua orang laki-laki yang sedang berselisih atau bersengketa dan tidak bisa lagi didamaikan. Keduanya dimasukkan ke dalam bala nipa (kandang yang terbuat dari nipa) lengkap dengan senjata tajam masing-masing, diadu menyabung nyawa. Siapa yang lebih dahulu terluka atau mati dia dianggap bersalah. Pengadilan seperti itu berlaku di daerah Balanipa sebelum I Manyambungi bergelar Todilaling menjadi raja Balanipa yang pertama. Kemudian disusul Tomepayungraja Balanipa yang kedua, Todiyallo’menjadi raja Balanipa yang ketiga, dan yang lainnya.

Kerajaan Balanipa
Selain Balanipa merupakan nama daerah di Polewali Mandar, Balanipa juga merupakan nama kerajaan yang terbesar yang pernah ada di Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Kerajaan Balanipa tergabung dalam Persekutuan Pitu Baqbana Binanga dengan status sebagai Ama/Kamaq ‘ Bapak’ dalam pengertian ‘Ketua’. Sudah terkenal sejak abad ke-9 yang disebut dalam Sure’ Galigo. Mengalami beberapa periode pemerintahan yakni dari Zaman Tomakaka, Zaman Pappuangang, dan Zaman Kerajaan.

Struktur Kerajaan Balanipa
Para pejabat dan tugas mereka dalam kerajaan ialah Mara’dia ‘Raja’ Balanipa. Raja/Kepala/Ketua Pemerintahan. Pengangkatan raja yang baru dicalonkan berdasarkan musyawarah mufakat oleh Hadat Appeq Banua Kaiyang ‘Empat Negeri Besar’ yaitu Napo, Samasundu, Mosso, dan Todang-Todang.
Kemudian pejabat kerajaan yang lain adalah Mara’dia Matoa Balanipa yaitu wakil raja. Yang pertama kali diangkat menjadi Mara’dia Matoa Balanipa adalah Todiyallo’ (adik Tomepayung, raja Balanipa ke-2). Diantara mereka yang pernah menjadi Mara’dia Matoa Balanipa ialah I Nalong, I Baso (To Keppa’) dan I Boroa (To Kape) pada waktu Ammana I Bali menjadi Raja Balanipa, Pammase (Pallawuang) pada waktu I Mandawari menjadi Raja Balanipa, dan Abd. Madjid Mara’dia Tomadio/Campalagianpada waktu Andi Baso menduduki jabatan Raja Balanipa.
Selain jabatan dua jabatan penting di atas jabatan-jabatan lain yang ada di Kerajaan Balanipa adalah Mara’dia Malolo Balanipa (angkatan bersenjata kerajaan), Pa’bicara Kaiyang, Pa’bicara Kenje’, Pepuangan yang berjumlah 8 orang yang bertugas di wilayahnya masing-masing. Jabatan-jabatan itu berlaku sejak berdirinya kerajaan sampai tahun 1906, yang disebabkan oleh Pemerintah Belanda yang menghapus sebahagian jabatan yang ada dalam kerajaan karna dapat mengancam usaha Belanda untuk menguasai wilayah Mandar.

Wilayah Kekuasaan
Wilayah kekuasaan pemerintahaan kerajaan Balanipa terdiri atas dua bagian yaitu Wilayah asal (kernland) dan Wilayah-wilayah yang diperintah raja-raja kecil dan mempunyai otonomi sendiri-sendiri, masuk ke Kerajaan Balanipa karena persahabatan dan diikat oleh assitalliang ‘perjanjian’.
Terletak di wilayah Afdeling Mandar dari Gubernur Selebes dan Daerah Takluknyam kira-kira 2 50’ L.S. dan  118 54’ B.T. dan 119 20’ B.T.


Sumber : Buku Ensiklopedia Tentang Mandar.
http://kampoeng-mandar.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar