Assalamu Alaikum,  lulluare...!   |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Bau Peapi, Kuliner Nomor Wahid Suku Mandar

Written By ian on Selasa, 04 Juni 2013 | 22.52

Bau peapi khas Mandar, kuliner Mandar nomor wahid yang menjadi hidangan andalan suku Mandar. Menjadi salah satu ikon kuliner yang begitu terkenal hingga keluar daerah. Bau Peapi memiliki rasa khasnya sendiri oleh kombinasi rasa dari penggunaan bahan asam mangga, minyak lokal khas Mandar dengan kandungan lemak sangat tinggi dan beberapa racikan bumbu yang lain. Sensasi rasa gurih, lezat mutlak anda dapatkan.

Bau Peapi Mandar
Kuliner Bau Peapi Mandar dalam kuali tanah liat yang terlihat gurih dan lezat dengan minyak kelapa Mandar  yang kental
Photo Credit : Pusvawirna Natalia Muchtar
Bagi anda yang belum pernah merasakan kelezatan kuliner Mandar ini sebaiknya mencoba jika anda berkunjung ke wilayah yang dihuni oleh orang-orang Mandar. Dan bagi yang telah pernah merasakan kelezatannya, pasti akan terus ingin merasakan kembali kuliner populer ini.  

Ikan tongkol merupakan salah satu dari sekian banyak jenis ikan yang dapat dimasak untuk menu “Bau Peapi” bentuk fisiknya yang tidak mempunyai banyak tulang menjadi salah satu keunggulannya dijadikan sebagai bahan untuk kuliner ini, namun ikan jenis lain tidak menutup kemungkinan untuk juga dijadikan bahan utama.

Proses pembuatan kuliner Mandar ini sebenarnya cukup mudah, hanya dibutuhkan beberapa bahan yang sebagian besar dapat dengan mudah ditemui di daerah ini. Jika anda berada diluar Mandar dan ingin mendapatkan sensasi serupa aslinya maka akan sangat sulit, hal itu mungkin bisa dengan konsekuensi bahan sulit seperti “asam mangga” dan “minyak kelapa asli Mandar” bisa anda siapkan.

Secara umum, proses pembuatan kuliner Bau Peapi Mandar sangat sederhan dan dapat dijelaskan dalam langkah-langkah berikut ini :

Setelah ikan yang akan anda jadikan bahan utama telah dibersihkan (insang dan bagian bawah perutnya) dan dicuci dengan bersih, ikan lalu dipotong dalam tiga bagian hingga dalam satu ekor menjadi beberapa bagian terdiri dari bagian kepala, perut, ataupun ekor, namun jika anda menghendaki memasak ikan dalam keadaan utuh maka kembali pada selera anda, namun sebaiknya sesuaikan dengan ukuran kuali ikan anda.  Untuk soal kuali sebaiknya gunakan kuali tanah yang terbuat dari tanah liat untuk mendapatkan sensasi “Bau Peapi” yang sempurna. 

Setelah itu, irisan bawang Mandar (bawang serupa bawang prei namun memiliki ukuran lebih kecil, banyak dibudidayakan di daerah Mandar) dan asam mangga “pammaissang”, garam, ulekan cabe, sedikit kunyit, dan kemiri dicampurkan menjadi satu (jika anda suka pedas boleh tambahkan beberapa cabe rawit), lalu kemudian diremas menggunakan tangan. (Khusus mengenai bawang Mandar selain menambah rasa yang nikmat bahan ini juga menambah kesan estetik saat disajikan) Pastikan bahwa bumbu yang tadi telah dibuat tercampur dengan rata, jangan lupa masukkan minyak kelapa khas Mandar (jika tak menggunakan kelapa Mandar maka dijamin masakan anda akan berbeda, kandungan lemaknya yang tinggi membuatnya menjadi lezat). Lalu tambahkan air secukupnya hingga tersebut terendam sempurna dalam kuali. Setelah itu naikkan ke tungku.

Khusus buat anda pencinta rasa pedas, prinsip cara membuat Bau Peapi Mandar yang tepat adalah ketika anda dapat membuat perbandingan pas antara jumlah cabe yang dimasukkan dan jumlah bawang Mandar nya, penikmat kuliner ini tak akan henti makan jika kemudian belum penuh dengan peluh, namun rasa nikmatnya tidak oleh karena rasa pedasnya, demikian mungkin ilustrasi yang dapat digambarkan saat menikmati kuliner ini.

Untuk menikmati “Bau Peapi” khas Mandar ini dapat anda cicipi juga dengan memadukannya dengan “Jepa” kuliner khas Mandar berbentuk lingkaran yang terbuat dari singkong. Paduan ini menurut beberapa orang sangatlah nikmat, karena tekstur Jepa yang memiliki banyak ruangan dapat menampung kuah ikan. Maka rasa jepa yang juga khas akan menyatu dengan gurih ikan masak ini.

Banyak orang-orang Mandar yang percaya jika “Bau Peapi” akan sempurna jika dimasak dengan menggunakan kuali dari tanah liat dan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya, entah mengapa ada anggapan seperti itu, mungkin sensasi alami khas Mandar tradisional yang akan lebih terasa ketika tahu bahwa kuliner tersebut diolah dengan begitu alami, tak ada alasan logis yang menjadi penguat dari anggapan ini. 

Terlepas dari itu semua tidak bisa ditolak bahwa rasanya yang sempurna, aromanya yang khas dan rasa gurih  kuahnya membuat kuliner ikan masak atau Bau Peapi Mandar memang selalu dirindukan untuk dinikmati.

Sumber : http://tommuanemandaronline.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar