Assalamu Alaikum,  lulluare...!   |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Resep Dan Cara Membuat Loka Sari Khas Mandar

Written By ian on Senin, 03 Juni 2013 | 19.50

Siapa yang tidak mengenal kuliner ini. orang-orang dari suku Mandar sering menyebutnya sebagai "Loka Sari" yaitu menu dengan bahan utama pisang yang diberi santan kental. Kuliner ini sering disajikan sebagai menu disaat jamuan pada waktu sore hari.

Loka Sari adalah menu yang cukup mudah untuk dibuat, hanya dibutuhkan pisang (dari jenis pisang raja) serta buah kelapa untuk membuat santan kental. Sederhananya Loka Sari adalah hidangan pisang yang diberi santan dan secara umum orang-orang mengenal hidangan ini dengan nama  "kolak pisang" hidangan standar yang hampir ada di setiap daerah di Indonesia.

Ilustrasi Loka Sari khas Mandar dengan bahan utama pisang raja
Photo Credit : www. aswetravel.com 
Adapun resep mengenai cara membuat Loka Sari adalah sebagai berikut :

Bahan : 
  • 1 sisir pisang raja masak (boleh jenis pisang lainnya) 
  • 1 butir kelapa
  • Gula pasir dan garam (secukupnya)
Cara membuat :
  • Kupas pisang, potong dua dengan bentuk serong (untuk menambah kesan estetisnya, jika dipotong dengan lurus saja tak sedap dipandang mata)
  • Parut kelapa dan buatlah santan dengan konsistensi yang agak kental, untuk mendapatkan loka sari yang gurih silahkan anda buat santan yang lebih kental, namun jika mengharapkan loka sari yang sedang kurangi kekentalannya.
  • Masukkan ke dalam panci semua bahan tadi, lalu masak dengan api kecil sampai kemudian pisang melunak, jangan lupa tambahkan gula pasir untuk mendapatkan rasa manis dan sedikit garam agar menonjolkan rasa asin di ujung kelezatannya
  • Hidangkan panas-panas ataupun dalam kondisi dingin
Demikian resep singkat dan bagaimana cara membuat Loka Sari khas Mandar. Bahan dapat diproleh secara mudah dan cara membuatnya pun tidaklah sulit, wajar jika kuliner ini sering kita temui dan populer di daerah-daerah Mandar Sulawesi Barat

Ada beberapa orang yang juga suka membuat hidangan Loka Sari menjadi "sayur" dalam menu hidangannya, meskipun kedengarannya aneh, mungkin ada modifikasi rasa dan resep didalamnya. Semua kembali pada selera pembuatnya dan yang menikmati menu ini.

Referensi :
  • Amin A. (2013) Analekta Beruq-Berug (Perempuan Mandar Menjawab) Hal 241. Solo : Kappung Beruq-Beruq Press
Penulis :

Tommuane Mandar, saat ini bermukim di Makassar, hobi travelling dan berbincang soal budaya, sedang merintis pelestarian aspek budaya dan promosi tempat-tempat wisata di tanah Mandar, Sulawesi Barat lewat pengembangan dunia literasi, dengan dukungan promo via sosial media.

Kontak saya :
blog : http://tommuanemandaronline.blogspot.com




Sumber : http://tommuanemandaronline.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar